Rabu, 08 Juni 2011

Merica

Sudah menjadi bumbu wajib
Merica
(Pepper, Piper nigrum)

MERICA sepertinya sudah menjadi bumbu wajib bagi setiap masakan dari negara dan benua mana pun. Karena kepopulerannya, merica sering juga disebut king of spice. Merica dengan rasa khasnya yang pedas dan tajam mampu membuat masakan menjadi lebih sedap. Digunakan sebagai bumbu masakan sejak zaman Romawi. Pada abad pertengahan, merica banyak dikonsumsi bangsa Arab dan Italia, sehingga perdagangannya pun dikuasai kedua bangsa ini. Penggunaan merica berkembang pesat ke seluruh dunia sehingga meningkatkan nilai jual.

Asia menjadi lahan yang subur bagi perkembangan merica. India, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia merupakan penghasil terbesar. Negara-negara Eropa seperti Spanyol, Portugis, dan Belanda berlomba-lomba menguasai negara penghasil merica untuk memonopoli perdagangan rempah ini. Merica yang digunakan sebagai bumbu masakan terdiri dari berbagai jenis, antara lain merica putih, hitam, hijau, dan merah. Merica hitam diperkirakan berasal dari Malabar, India Selatan. Merica putih berasal dari Pulau Bangka, Indonesia, merica hijau dari Madagaskar, dan merica merah dari Kerala, India Selatan.

Nama merica (pepper) berasal dari bahasa Sanskerta pippali. Dalam bahasa Latin disebut piper. Dalam berbagai bahasa Eropa berkembang menjadi peperi, pep, poivre, pfeffer, dan pippuri. Sedangkan merica hitam dalam bahasa Sanskerta disebut maricha. Dalam berbagai bahasa Asia berkembang menjadi marichan, mirch, merica, mirilayu, dan milagu. Merica yang digunakan untuk memasak ialah biji merica yang sudah kering. Biji merica yang terakhir dipetik akan menghasilkan aroma dan rasa paling baik.

Merica hijau banyak digunakan pada masakan Eropa dan Thailand, terutama untuk pembuatan mustard dan saus lainnya. Merica merah memiliki rasa dan aroma lebih tajam dan pedas daripada merica hijau. Namun merica hitam tetap yang paling tajam dan pedas rasanya. Jenis ini paling banyak digunakan untuk masakan Eropa. Sedangkan merica putih banyak digunakan pada sup dan saus, karena tidak merusak penampilan masakan. Jenis ini lebih populer pada masakan Asia, misalnya Jepang dan China, karena rasanya tidak setajam jenis merica lain.
0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar