Kamis, 28 April 2011

Rahasia Dibalik Kelembutan Daging Wagyu

Wagyu adalah jenis daging sapi khas jepang yang terkenal dengan karakter persebaran lemak yang merata, rasa lezat alami serta keempukannya.
Kata wagyu berasal dari bahasa jepang, wa, yang berarti Jepang, dan gyu , yang berarti daging sapi.
Jenis daging sapi ini memiliki keistimewaan, yaitu pada kualitas marbling yang sangat tinggi. Marbling adalah pola urat menyerupai marmer yang terbentuk dari lemak tak jenuh, yang terbentuk dalam sel- sel daging (intramasculer). Lemak tak jenuh ini adalah Omega-3 dan Omega-6, yang tidak berbahaya bagi manusia karena tidak mengandung kolestrol.
Selain itu, lemak tak jenuh yang terkandung di dalam daging wagyu, terbilang paling tinggi dibandingkan dengan daging dari jenis sapi yang lain. Lemak tak jenuh ini juga mudah lumer dalam suhu kamar (25 derajat celcius), sehingga apabila dikonsumsi tidak mengendap di dalam tubuh manusia, yang dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit.

Mengapa daging wagyu bisa lebih empuk dari jenis daging lainnya ? Rahasianya ternyata ada pada perlakuan khusus kepada sapi penghasil daging wagyu, yang diterapkan sejak lahir yaitu :
  • Tidak boleh melakukan aktifitas fisik yang berlebih.
  • Pakan yang diberikan kepada sapi penghasil daging wagyu bukan hanya rumput, tetapi juga pakan khusus berkualitas tinggi , seperti biji-bijian semacam jagung, barley, bungkil kedele (grain fed).
  • Proses untuk membentuk marbling pada sapi penghasil daging wagyu, memakan waktu lebih lama daripada jenis sapi lainnya. Sebagai contoh, sapi Black Angus, yang juga terkenal sebagai sapi penghasil daging sapi berkualitas tinggi, hanya dapat membentuk marbling dalam waktu 300 hari.  Sedangkan untuk sapi penghasil daging wagyu, marbling dibentuk hingga 600 hari bahkan lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar