Selasa, 06 September 2011

Pola Makan Sederhana Menjadi Indonesia mandiri

“Kalau perut belum diisi dengan nasi, rasanya seperti masih belum makan” begitulah

kalimat yang terlontar dari mulut orang Indonesia. Kebutuhan akan beras merupakan

suatu kebutuhan primer yang tak tergantikan. Dalam teori madzab klasik “The Principle

of Popolulation”, Robert Makus menyatakan bahwa pertambahan produksi pangan

seperti deret hitung dan pertambahan penduduk seperti deret ukur. Artinya, Kebutuhan

akan pangan dengan banyaknya jumlah penduduk berbanding terbalik.
Sampai saat ini, pemerintah masih berusaha memberikan kemakmuran pangan kepada
rakyat Indonesia melalui impor beras. Dan tiap tahunnya jumlah impor beras semakin
tahun semakin meningkat. Dalam suatu artikel di surat kabar menyebutkan “Sebelumya,
pemerintah mengimpor 600 ribu ton, Nah kalau tambahan impor beras bisa terealisasi,
total impor mencapai 850 ribu ton”. Bisa dibayangkan bagaimana dengan 10 atau 20
tahun kedepan? Sudah bisa dipastikan bahwa pemerintah akan sangat kewalahan
menangani hal ini. Selain karena harga impor beras dan fasilitas bea masuk yang terus
membumbung tinggi, Indonesia juga akan menjadi Negara yang menggantungkan kondisi Negaranya kepada 
Negara lain.beras impor



Pola Makan Sederhana Menuju Indonesia Mandiri

beras impor
Akankah Indonesia menjadi Negara mandiri jika dibiarkan seperti itu? Untuk itu, rakyat
Indonesia harus membantu Pemerintah demi memajukan kualitas Negaranya, utamanya
dari segi pangan. Bagaimana caranya? Salah satunya yaitu mensiasati stok beras dengan
mengatur pola makan. Kita bisa menerapkan pola makan “sederhana-cukup-bergizi”.
Pada saat sarapan makanlah dengan nasi jagung yang mengandung karbohidrat tinggi,
sehingga aktivitas di pagi hari bisa dilakukan dengan kondisi yang fit dan penuh
semangat. Saat makan siang tiba, bisa menggunakan ketela rambat, ketela pohon
maupun jenis umbi yang lain. Meskipun kuno, tapi makanan “palapendem” tersebut
dapat mengganjal perut karena sifatnya yang mengenyangkan. Selanjutnya, ketika
makan malam dapat menggunakan nasi dengan lauk pauk 4 sehat 5 sempurna. Dengan
kelengkapan komposisi makanan tersebut, setiap individu akan memiliki kondisi fisik dan
mental yang kuat karena kecukupan nilai gizi yang didapatkan dari pola makanannya.
Sangat simple dan sederhana sekali penerapan pola makan ini. Namun, jika ditelaah
lebih jauh, banyak manfaat yang didapatkan. Dengan pola tersebut, pemerintah mampu
meminimalisir impor beras. Indonesia diharapkan dapat memproduksi pasokan
pangannya sendiri, bahkan mengekspor hasil penennya ke luar Negeri. Dengan begitu
kualitas Negara Indonesia berubah menjadi lebih baik.
Menjadi Indonesia mandiri
.(sil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar